SOSIALISASI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA DINI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN PADA REMAJA DI SMP N 1 TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

Abstract

Penyimpangan dalam hal usia calon mempelai biasanya disebut dengan nikah usia dini. Pernikahan yang dilakukan pada usia dini memaksa pelakunya untuk meninggalkan pendidikan formal. Tidak hanya memangkas potensi untuk tumbuh dan berkembang, namun juga menutup kemungkinan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena keterbatasan jenjang pendidikan. Tidak hanya itu secara biologis alat-alat reproduksi anak masih dalam tahap menuju kematangan, sehingga belum siap melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya apalagi hingga melahirkan yang nantinya akan membahayakan jiwa anak dan ibunya. Pencegahan perkawinan usia dini harus dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, khususnya pada remaja, seperti siswa dan siswi SMP Negeri 1 Tanantovea Kabupaten Donggala. Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu untuk mengedukasi remaja (siswa dan siswi) agar tidak menikah diusia dini. Tahapan pelaksanaan dimulai dengan mengunjungi SMP N 1 Tanantovea dan tim lalu menerapkan metode ceramah di depan kelas. Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah terciptanya pemahaman yang baik kepada siswa dan siswi untuk tidak melakukan cara-cara negatif dalam berperilaku sehingga tidak terjadi pernikahan usia dini yang bisa merusak masa depan karena tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan formal.