WORKSHOP IMPLEMENTASI BUKU NETZWERK A1 DALAM MELATIH KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMA NEGERI 1 GOWA
Keywords:
Bahasa Jerman,, Keterampilan Berbicara, , Implementasi Buku Netzwerk A1.Abstract
Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah SMA Negeri 1 Gowa. Proses pembelajaran bahasa Jerman tidak dapat dipisahkan dengan munculnya berbagai kesulitan-kesulitan yang terjadi terutama pada peserta didik. Kesulitan tersebut dapat di lihat dari masing-masing keterampilan bahasa atau secara keseluruhan. Pada kondisi kelas yang mempunyai kompetensi bahasa yang berbeda, kesulitan yang dihadapi juga beragam hasilnya. Pada penelitian ini, subjek penelitian menunjukkan kesulitan belajar bahasa Jerman pada empat keterampilan dengan urutan yang paling sulit hingga yang paling mudah sebagai berikut Sprechen, Horen, Lesen, Schreiben. Faktor penyebab kesulitan belajar bahasa Jerman sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan bahasa masing- masing siswa. Pada siswa aktif kecenderungan memilih aspek schreiben. Tetapi, untuk siswa pasif cenderung memilih sprechen sebagai hal yang susah dipraktekkan. Hasil rekaman video menunjukkan bahwa siswa aktif dan kurang aktif dapat melaksanakan tugas akhir dengan baik dalam hal percaya diri dan tata bahasa. Tetapi untuk siswa pasif, hasil menunjukkan bahwa siswa kurang percaya diri dan tidak dapat mendeskripsikan dengan lancar.
References
Afisa, P., & Yolanda, S. (2015). The Students’ Difficulties In Speaking At The T enth Grade Of SMA Negeri 1 Sine In 2014/2015 Academic Year (Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Surakarta).
Bassano, Sharron Kay and Marry Ann Christison, (1987). Developing successful conversation groups, dalam Michael H. Long and Jack C. Richards (ed.). Methodology in TESOL: a book of readings, h. 201-209. New York: Newbury House Publishers.
Gotebiowska, A., (1990). Getting students to talk: resource book for teachers with role-plays, simulation and discussions. New York: Prentice Hall.
Hardjono, T., (1982). Fungsi dialog dalam pengajaran bahasa asing, dalam Lernen und Lehrer. 24. Jahrgang. Heft 1 & 2 h. 3-9. Jakarta: IGBJI Pusat.
Hasan, A. S. (2000). Learners' perceptions of listening comprehension problems. Language Culture and Curriculum, 13(2), 137-153.
Hilmansyah, Iman dan Astri Nova. 2011. Percakapan Sehari-hari Bahasa Jerman. Depok: Rumah Ide.
htpp://kursusinggris.wordpress.com, diakses tanggal 20 Oktober 2020.
http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/perme ndiknas-24-th-2006.pdf
http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/104. pdf
http://www.ranking- ptai.info/regulasi/permendiknas_41_07.pdf
Johnson, G. R. (1930). An objective method of determining reading difficulty. The Journal of Educational Research, 21(4), 283-287.
Jones, L., (1990). Eight simulations-for upper- intermediate and more advanced students of english, Cambrigde; Cambridge University Press.
Kharma, N. (1981). Analysis of the errors committed by Arab university students in theuse of the English definite/indefinite articles. IRAL-International Review of Applied Linguistics in Language Teaching, 19(1-4), 333-345.
Lituanas, P. M., Jacobs, G. M., & Renandya, W. A. (1999). A study of extensive reading with remedial reading students. Language instructional issues in Asian classrooms, 89- 104.
Megawati, F., & Anugerahwati, M. (2012). Comic Strips: AStudy on the Teaching of Writing Narrative Texts to Indonesian Efl Students. Teflin, 23(2).
Megawati, F., Mandarani, V. (2016). Speaking Problems in English Communication. Artikeldipresentasikanpada the First ELTiC Conference. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah. 30 Agustus 2016.
Paakki, H. (2013). Difficulties in Speaking English and Perceptions of Accents: A Comparative Study of Finnish and Japanese Adult Learners of English. Unpublished Master‟ s Thesis, University of Eastern Finland.
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 19 tahun 2005
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 19 tahun 2007
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 22 tahun 2008
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 23 tahun 2006
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 24 tahun 2006
Peraturan Pemerintah Kementrian Pendidikan Nasional No 41 tahun 2007
Rahmawati, I. F. (2011). Improving Eighth Graders’ Reading Comprehension through Autonomous Strategy. SKRIPSI Jurusan Sastra Inggris-Fakultas Sastra UM.
Rukmini, A. S. (2011). The Implementation of Teacher Corrective Feedback in Teaching Writing Descriptive Text to The Second Year Students of SMPN 1 Tunjungan in 2010/2011 Academic Year (Doctoral dissertation, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta).
Sadhono, E., (1987). Kompentensi komunikatif; Mau ke mana?, dalam Soenjono Dardjowidjojo (ed.) Linguistik: teori & terapan, h. 133- 160. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
Stanford, P. (2003). Multiple intelligence for every classroom. New York: Prentice Hall.
Sugiyono, M. P. P. P. K. (2006). Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Sinaga, F. (2010). Peranan Bahasa Inggris Dalam Era Globalisasi. Tersedia:
Weissberg, R., (1988). Promoting acquisition inthe conversation class, dalam English teaching forum Vol xxvi/4, Oktober, h. 6-8.
Yuniawati, Reny dan Ross Simarangkir. 2010. 30 Hari Menguasai Bahasa Jerman dengan Mudah dan Lancar. Jakarta Selatan: Transmedia Pustaka.
Zuomin, N. (2005). Approaches to the bottlenecks of interdisciplinary education of English majors—Starting from the problems of ESP in the education of English majors [J]. Foreign Language World, 5, 006.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Syarifah Fatimah, Wahyu Kurniati Asri, Ambo Dalle, Misnah Mannahali, Laelah Azizah, Johar Amir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
						 
							

















